Saturday, November 15, 2014

Bappenas: Sulit Mencapai Rasio Elektrifikasi 100%



BANDUNG - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan membangun pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW dalam lima tahun. Pembangunan ini selain untuk mengejar ketertinggalan, namun untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen atau sambungan listrik yang menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Tercatat saat ini baru 81 persen rasio elektrifikasi, sedangkan sisanya belum mendapatkan kebutuhan listrik.
Menurut Dedy, untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen agak sulit, hal ni dikarenakan geografis wilayah Indonesia yang berbeda, terlebih lagi yang paling sulit adalah wilayah pegunungan.
"Kan banyak itu, wilayah yang pelosok-pelosok, pegunungan susah bangun pembangkit disitu," kata Dedy di Bandung, Sabtu (15/11/2014).
Selain itu dijelaskan Dedy, berkaca pada kondisi di negara maju seperti Amerika Serikat saja belum mampu mencapai rasio elektrifikasi secara penuh 100 persen.
"Kementerian ESDM dan PLN enggak menyanggupi 100 persen. Mereka hanya sanggup mengejar 96,5 persen. Enggak mampu kalau sebesar itu," tegasnya.
Menurutnya, saat ini produksi atau konsumsi listrik di Indonesia baru 220 megawatt atau 843 kilowatt hour (Kwh) per kapita. Sementara di AS telah menembus angka 40 ribu Kwh per kapita.
"Negara ini semakin maju, kebutuhan listrik Kwh per kapita nya akan makin tinggi," pungkasnya.

Dani Jumadil Akhir - Okezone
http://economy.okezone.com/read/2014/11/15/19/1065959/bappenas-sulit-mencapai-rasio-elektrifikasi-100

No comments:

Post a Comment